Senin, 22 April 2019

SIKLUS 40 TAHUN: GENERASI INDONESIA GEMILANG 2025

(Bahan sambutan pada acara wisuda TKIT Muadz Bin Jabal 2 Yogyakarta Tahun 2019)

Assalamu'alaikum Wr Wb

Hamdalah dan Sholawat

Bapak Ibu Hadirin dan santri TKIT Muadz bin Jabal yg berbahagia. Mohon ijin memperkenalkan diri, nama saya Surono, orang tua dari Scientia Syifa Azzahra, Kelas Nabi Dzulkifli TKIT MBJ 2 yg tadi telah diwisuda.

Seumpama tadi disebut nasab mbak Syifa hingga 3 keatas maka bunyinya begini: Scientia Syifa Azzahra binti Surono bin Samino bin Noyodikromo. Jadi kakek dan ayah saya itu slalu istiqomah mengikuti tradisi budaya jawa dengan memberikan nama jawa kepada anak2nya.
Namun tradisi dari generasi ke generasi ini berubah ketika saya memberi nama ke anak2 saya. Tak lagi menggunakan nama2 jawa, skrg kita menggunakan nama2 islami dan ini masif terjadi di generasi kita para orang tua yang umumnya lahir di tahun 80an.

Setelah saya kaji, saya menemukan dalang atau aktor intelektual dari revolusi sosial ini, adalah para guru Taman Pendidikan Al Qur'an atau TPA. Di tahun 80 an, lembaga dakwah BKPRMI menginisiasi berdirinya TPA di banyak masjid di Indonesia. Salah satunya di masjid Al Hidayah di Wonogiri, kampung saya.

Para aktifis dakwah kala itu menyadari bahwa pendidikan Agama Islam khususnya Al Qur'an sangat sangat kurang di SD Negeri, maka mereka membuat solusi dng mendirikan TPA dengan metode IQRO nya yang melegenda.

Dan ikhtiar dakwah mereka di Tahun 1985 itu bisa kita rasakan betul efeknya, salah satunya adalah trend pemberian nama Islami oleh kita para orang tua yg telah tersibghoh oleh Al Qur'an yang mampu kita baca dengan wasilah metode IQRO. Dan efek lainya yg lebih penting adalah timbulnya kesadaran kita para alumni TPA ini tentang pentingnya pendidikan yg seimbang untuk anak2 kita, ilmu pengetahuan umum dan ilmu agama.

Alhamdulillah, di tahun 95 an para aktifis dakwah mulai merintis Sekolah Islam Terpadu, yang merupakan solusi untuk memberikan pendidikan yg terpadu antara pendidikan umum dengan pendidikan Islam. Dan salah satunya adalah TKIT Muadz bin Jabal tempat sekolah anak2 kita ini.
Kondisi tahun 1985 ini sangat mirip tahun 1905 pada awal Kebangkitan Nasional Indonesia. Pada tahun 1905 berdiri Syarikat Dagang Islam, kemudian tahun 1912 berdiri Muhammadiyah dan Tahun 1926 berdiri Nahdatul Ulama dan Pesantren Gontor. Kesamaan mereka adalah mereka semua mendidik ummat.

40 tahun kemudian yaitu di Tahun 1945 Indonesia mencapai kemerdekaanya. Tokoh tokoh hebat muncul ke panggung sejarah kala itu; Soekarno, Muhammad Hatta, Wahid Hasyim, KH Agus Salim, Ki Bagus Hadikusumo, Muhammad Natsir, Jenderal Sudirman dll. Semua tokoh bangsa, para founding fathers ini adalah buah dari pendidikan di Tahun 1905.

Maka saya memprediksi bahwa 40 tahun setelah tahun 1985 yaitu di Tahun 2025, di Indonesia ini akan muncul ke panggung sejarah tokoh2 hebat hasil dari pendidikan Islam yang akan membangkitkan Islam dari Indonesia. Dan saat inipun ditahun 2019 kita sudah mulai bisa merasakan kebangkitan itu dan juga telah muncul tokoh2nya.

Dan bila kita buka Al Qur'an, siklus generasi 40 tahunan ini disebutkan dalam cerita Bani Israel yg disesatkan oleh Allah selama 40 tahun berputar putar di padang gurun karena mereka menolak berjihad masuk ke Palestina. Kenapa 40 tahun? Karena agar generasi penakut itu berganti dengan generasi yang baru yang terdidik dengan baik yg itu perlu waktu siklus 40 tahun.

Maka sesuai tema wisuda kali ini "Generasi Insan Kamil untuk Indonesia Gemilang" saya mengajak Bapak Ibu sekalian untuk istiqomah menyekolahkan anak2 kita ke Sekolah Islam Terpadu yang insyaa Allah sudah dan akan terus mencetak generaai insan kamil. Alhamdulillah mbak Syifa sudah diterima di SDIT Lukman Hakim Internasional menyusul 3 kakaknya. Dengan 5 anak di sekolah IT semua, terus terang saja pos pengeluaran terbesar keluarga kami adalah untuk pendidikan anak. Kami menganggap biaya pendidikan yg kami keluarkan tersebut sebagai jihad harta untuk kebangkitan Islam dan semoga Allah meridhoinya

Dan untuk Para Guru Ustadzah TKIT Muadz bin Jabal semoga tetap istiqomah di jalan dakwah ini. Njenengan semua adalah orang yg diberi gelar oleh Allah dan Rasul Nya sebagai sebaik baik manusia, sebagaimana disebut dalam Hadits "Sebaik baik kalian adalah yang belajar Al Qur'an dan mengajarkanya". Njenengan semua adalah aktor2 intelektual dari Kebangkitan Islam yang sedang dan insyaa Allah segera terwujud.

Terima kasih telah mendampingi, mendidik, mengasihi anak2 kami. Jazzakumullah Khoiron Katsiro, semoga Allah membalas dengan kebaikan yang banyak.

Tak lupa kami mohon maaf atas segala khilaf dan salah kami dan anak2 kami. Semoga kita nanti dipertemukan Allah dalam reuni akbar di akhirat kelak, kita akan POMG dan family gathering di surga.

Billahi taufiq wal hidayah.

Wassalamu'alaikum Wr Wb.

Surono
Jogja, 21 April 2019

Artikel Terkait

SIKLUS 40 TAHUN: GENERASI INDONESIA GEMILANG 2025
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email