Oleh: Surono Abuhaidary*
Hari itu Ahad 10 September 2017, jadwalnya “meet and greet” sehingga
putra sulungku bisa pulang ke rumah walau hanya 4 jam. Mungkin sudah sekitar 50
hari ia mondok di SMPIT LHI Boarding School. Yang kami, orang tua harapkan di
awal-awal mondok ini adalah ia betah dan dalam kondisi sehat. Belum terfikir
tentang hafalannya nambah berapa atau prestasi lainnya.
Sore itu menjelang Sholat Asar. Anak-anak mandi bergantian agar siap ke
Masjid dan setelahnya bisa menghantar Kakak Sulung kembali ke pesantren LHI.
Terakhir giliranku mandi, dari dalam Kamar Mandi terdengar suara adzan
panggilan Sholat Asar dari Musholla Al Ikhlas yang berjarak sekitar 200 meter
dari rumah. Walaupun cukup dekat, dari dulu kami terbiasa naik motor
berboncengan; Saya, Si Sulung dan 2 adik laki-lakinya. Dan anak-anak biasanya
tak bergerak meninggalkan rutinitasnya untuk pergi ke Masjid sebelum abi-nya
mengajak.
Selesai mandi segera kupanggil anak-anak untuk segera naik motor ke
Masjid karena sebentar lagi Iqomah. Namun ternyata Si Sulung sudah tidak ada di
rumah. Ia sudah duluan berjalan kaki ke Masjid ketika tadi panggilan Adzan
berkumandang. Bangga dan haru melihat
perubahannya, bersegera memenuhi panggilan Allah. Teringat Firman-Nya;
“Bersegeralah
menuju ampunan Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang
disediakan bagi orang-orang yang bertaqwa” (QS: Ali Imran; 133)
Terima Kasih anakku telah mengajari kami tuk bersegera memenuhi seruan
Allah. Di masa depan nanti ini akan menjadi bekal bagimu tuk memenuhi
seruan-seruan kebaikan lainnya. Penuhilah seruan Allah, seruan Rasul, seruan
para Ulama yang akan semakin banyak membutuhkan jawaban nyata guna menghadapi kemunkaran
yang semakin merajalela.
Terima Kasih LHI atas bimbingan dan didikannya. Sekarang kami tahu bedanya
pendidikan karakter dengan sistem mondok (Boarding School) dengan yang tidak.
Kami yakin ini hasil dari pembiasaan dan tauladan dari para Asatidz semua dalam
rangka membangun Spiritual Literacy para santri agar siap mengahadapi zaman
yang akan sangat berbeda dengan zaman kita.
*) Wali Santri SMPIT LHI
angkatan IV, Muhammad Haidar Lathif
WASARI’U: ENGKAU MENGAJARI KAMI BERSEGERA, ANAKKU !
4/
5
Oleh
sorengpati