Minggu, 22 Juli 2018

WAHAI MUSLIMIN, KIRIMLAH ANAK-ANAKMU KE AKADEMI MILITER !


Namanya Yusuf, lahir tahun 1138 dari keluarga Suku Kurdi yang masih dalam rumpun bangsa farsi. Mungkin orang tuanya berharap ia akan menjadi seperti Nabi Yusuf. Ketika besar ia dikenal dengan nama Sholahuddin.

Sewaktu umur belasan ia ikut pamanya, yaitu Syirkuh, seorang Jenderal kepercayaan Nuruddin Zanki, penguasa Damaskus. Syirkuh dalam bahasa persia berarti Singa. Oleh bangsa Arab ia digelari Assadudin Syirkuh, Singa Agama. Syirkuh bersama pasukanya dikirim oleh Zanki ke Mesir untuk membebaskanya dari cengkeraman Dinasti Fatimiyah syiah dan juga dari ancaman pendudukan Pasukan Salib. Dalam pasukan Syirkuh ikutlah Yusuf, longmarch dari Damaskus Syam ke Mesir bersama para tentara. Jadi sejak belia ia sudah hidup dalam suasana kemiliteran. Yusuf ikut serta dalam setiap pertempuran yang menjadikannya tentara yang tangguh.

Jenderal Syirkuh dan tentaranya sukses menguasai Mesir dengan menumbangkan syiah fatimiyah dan menghalau pasukan salib dari bumi kinanah. 2 bulan kemudian ia wafat, kemudian digantikan oleh keponakan sekaligus Jenderal perang kepercayaanya; Yusuf yg kemudian dikenal dengan Sholahuddin "Penegak Agama", sebagai penguasa Mesir. Dan seolah cerita Nabi Yusuf terulang.
Sultan sekaligus Panglima perang, Sholahuddin kemudian berjuang membangkitkan dan menyatukan umat Islam dalam rangka merebut kembali Al Aqsa. Ia menyatukan Mesir dan Suriah dalam kepemimpinanya. Ia bersama para ulama membangkitkan spirit jihad umat kala itu. 2 kata yang terus berkumandang dan viral di masyarakat Islam kala itu yaitu "jihad" dan "Al Aqsa".
Salah satu kemajuan militer di zaman Sholahuddin adalah dibuatnya senjata artileri seperti pelempar bola api, menara berjalan tuk menaiki benteng hingga pendobrak benteng. Pedang Sholahuddin dan para tentaranya juga dikenal sebagai pedang tertajam di dunia, dibuat dari Damascus Steel yang mampu menembus baju zirah crusader.

Akhirnya setelah dikuasai 88 tahun oleh Pasukan Salib, maka pada tahun 1187, Jenderal Sholahuddin berhasil membebaskan Baitul Maqdis. Mimbar yg dahulu dibuat diukir sendiri oleh pendahulunya, Nuruddin Zanki, akhirnya bisa diboyong dari Damaskus diletakan di Masjidil Aqsa. Yusuf alias Sholahuddin Al Ayyubi alias Saladin, seorang tentara dari Suku Kurdi yang menghentak panggung sejarah.

Ya, ketika Dunia Islam diserang, ketika situasi dunia mencekam oleh perang yg dikobarkan orang orang kafir, maka akan tampil para tentara Allah berhati baja yg kadang datang dari Bangsa yang sebelumnya tak diperhitungkan. Dan dukungan teknologi militer yg hebat suatu bangsa terbukti diperlukan tuk menegakan izzah Islam.
○○
Namanya Mahmud, lahir di daerah Khawarizmia, Khurasan. Keluarga dan bangsanya hancur diserbu oleh pasukan mongol. Ia pun dijual di pasar budak, seperti Nabi Yusuf kecil. Karena sorot matanya yg tajam dan keberanianya, ia dipanggil dengan nama Qutuz yg artinya Singa Yang Menyalak.
Ia beberapa kali ganti majikan hingga akhirnya ia menjadi tentara budak atau mamalik di negeri mesir yang kala itu diperintah oleh dinasti Ayyubiyah, keturunan Sholahuddin Al Ayyubi. Menjadi tentara mamalik di mesir, ia mendapat didikan kemiliteran dan agama dengan baik.
Tahun 1258 invansi mongol sampai ke ibukota Islam, Baghdad. Luluh lantaklah pusat kekhalifahan yg berusia 5 abad itu. Tinggal 3 kota Islam yg masih belum ditaklukan mongol; Mekah, Madinah dan Mesir.

Tahun 1260 Mongol bergerak menyerbu Mesir. Saat itu Jenderal Qutuz menjadi wali dari sultan mesir yg masih anak-anak. Dengan persetujuan para ulama, karena keadaan genting akibat adanya ancaman mongol, ia menurunkan sang sultan kecil kemudian mengangkat dirinya sebagai sultan mesir.

Sultan bersama para ulama membangkitkan spirit jihad ummat islam. Para tentara mamalik mesir memiliki keahlian yg terbaik di dunia kala itu, yaitu keahlian memanah secara beruntun dan tepat sasaran dari atas kuda yg berlari kencang.

Sultan Saifuddin Al Qutuz dan tentaranya menyonsong serangan mongol, hingga mereka bertemu di Ain Jalut, Palestina. Di pertempuran Ain Jalut inilah akhirnya tentara mongol yg mempunyai reputasi tak pernah terkalahkan itu bisa dipecundangi oleh tentara muslim mamalik. Selamatlah bumi Islam dengan benteng terakhirnya, mesir.

Tentara Allah dibawah panglima Qutuz menghentak sejarah menyelamatkan bumi Islam yang diserang dari utara, setelah sebelumnya tentara Allah dibawah panglima Sholahuddin menyelamatkan bumi Islam yg diserang dari barat. Mereka berdua berasal dari suku kecil yang tak diperhitungkan dalam kancah pertarungan militer dunia, namun berkat spirit jihad dan kemampuan mereka membangun kekuatan SDM serta teknologi militernya, para tentara Islam ini menghentak sejarah dunia.
○○
Kini, saat ini, ditengah dunia yang semakin tak nyaman oleh ancaman peperangan. Di saat negeri negeri islam diserang kembali dari barat dan utara, semoga Allah membangkitkan kembali suatu bangsa yang menjadi tentara-Nya, meninggikan izzah Islam. Dibangkitkan kembali para panglima sehebat Sholahuddin dan Qutuz.

Tahukah anda, bahwa para penembak Kopassus adalah juara menembak 12 kali di turnamen AARM  tingkat ASEAN? Tahukah anda, bahwa Tentara Nasional Indonesia adalah juara dunia menembak 10 tahun berturut di turnamen AASAM, mengalahkan negara superpower di barat maupun di utara? Ketepatan menembak dan kelincahan tentara TNI AD ini selayaknya tentara mamalik yang ahli memanah sambil berkuda.

Tahukah anda bahwa senapan yang para juara tembak gunakan adalah bikinan para putra bangsa di PT. PINDAD? Mereka menggunakan Senapan Serbu SS2 buatan anak negeri. Dan yang lebih fantastis adalah Senapan Sniper SPR-2 yang mampu menembus Tank baja layaknya Pedang Damaskus Sholahuddin yang mampu menembus baju besi crusader.
Tahukah anda bahwa pada tahun 1969 mimbar Nuruddin di Masjidil Aqsa pernah dibakar oleh Israel, kemudian tahun 2007 dibuat kembali replikanya oleh 10 pengukir dari Jepara dan sekarang terpasang indah di Masjidil Aqsa?
○○
Kilas sejarah kehebatan militer Islam ini kita tutup dengan nasihat dari Prof. Salim Said, Guru Besar Universitas Pertahanan, pada acara Pengajian Bulanan Muhammadiyah tahun 2017 kemarin;
“Jadi yang menguasai tentara kita kebanyakan bukan lagi orang santri. Jadi kalau Anda ingin budaya (tentara santri) itu bertahan, kirimlah anak-anakmu ke Akademi Militer!".

Mataram Jogna, 20 April 2018

Artikel Terkait

WAHAI MUSLIMIN, KIRIMLAH ANAK-ANAKMU KE AKADEMI MILITER !
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email

1 komentar:

4 Maret 2022 pukul 07.15 delete

Casino Restaurants Near Harrah's Resort Atlantic City
Find the 속초 출장샵 best casino restaurants near 충청남도 출장안마 Harrah's Resort Atlantic City on MapYRO. Explore reviews, 부천 출장마사지 photos & 청주 출장마사지 menus 화성 출장안마 and find the perfect spot for any occasion.

Reply
avatar